Bagaimana Menyusun Langkah-langkah Pembelajaran?

MERANCANG LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN SESUAI MODEL PEMBELAJARAN

Ah, hari ini saya mau ngajar materi sistem pencernaan ah! Ujar Pak Mukidar.

Apa yang dipersiapkan Pak Mukidar? Ya seperti biasanya RPP hasil copas-an, buku guru dan buku siswa, serta LCD. Pembelajaran mengalir seperti biasanya, sebagian siswa terlihat bosan melihat tayangan LCD, sebagian lagi sibuk menulis surat untuk dilemparkan pada temannya, hanya barisan paling depan yang terlihat serius memperhatikan Pak Mukidar sang guru.

Tibalah saat evaluasi dan.... eng ing eng, nilai siswanya jeblok Pak Mukidar pun kaget, mangkel dan menyebut siswanya tidak bisalah atau apalah. Padahal, bisa ditebak, sebenarnya Pak Mukidar-lah yang gagal menyusun dan mengaplikasikan langkah-langkah pembelajaran yang baik agar mampu membuat suasana pembelajaran efektif dan efisien serta tentu saja bermakna.

Lalu, bagaimana merancang langkah-langkah pembelajaran agar sesuai dengan model pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran menjadi bermakna?

Jika pembelajaran disusun sedemikian rupa sehingga sesuai dengan model pembelajaran, pembelajaran akan berlangsung dengan baik dan tentu saja bermakna. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa dalam model pembelajaran terdapat pendekatan yang dilaksanakan dengan metode pembelajaran tertentu. Kurikulum 2013 mengamanatkan agar pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan saintifik.

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah memotivasi siswa. Apa yang harus dilakukan oleh guru saat dalam tahap ini? Tentu saja guru harus mempersiapkan sesuatu yang menarik yang dapat mengantar pada tahap selanjutnya. Guru menyajikan atau menunjukkan suatu fenomena dan siswa diminta untuk mengamati (saintifik). Jangan lupa, saat mengamati siswa diminta untuk mengisi lembar kerja (LK) tentang apa yang mereka amati.

Langkah kedua, guru hendaknya melanjutkan langkah motivasi ke dalam tahap ini, yaitu mengajukan permasalahan (saintifik). Guru memandu peserta didik untuk bertanya tentang apa yang telah terjadi saat guru menunjukkan fenomena pada tahap pertama di atas. Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah. Artinya LK harus berisi tahap ini.

Ada pertanyaan, langkah kedua ini masuk pada bagian pendahuluan ataukah isi? Jawabannya, ya bergantung skenaio pembelajaran yang dirancang oleh guru.

Langkah ketiga, guru mengarahkan siswa agar berhipotesis, mengemukakan opininya tentang apa sebenarnya fenomena yang telah mereka amati. Biarkan opini berkembang, membatasi opini hanya akan membuat peserta didik terhambat kreativitasnya. Tanyakan pada peserta didik pendapat mereka mengenai hal yang telah diamati.

Langkah keempat, rancang agar siswa melakukan eksplorasi data. Eksplorasi data dapat melalui berbagai cara. Seperti eksperimen, studi pustaka, dan masih banyak metode lain yang dapat diterapkan untuk bereksplorasi. Bimbing siswa untuk melakukan eksplorasi, jika eksplorasi dirancang dengan metode eksperimen. Maka, bimbinglah peserta didik untuk menyiapkan dan merancang alat sesuai dengan petunjuk pada LK.

Langah kelima, guru melanjutkan kegiatan pembelajaran pada tahap menganalisis. Bimbing peserta didik untuk menalar atau mengasosiasikan (saintifik). Jika ada data yang mereka ambil, bimbing siswa untuk membuat tabel dan grafik untuk mengasosiasikan data menjadi sebuah gambaran yang ekonik.

Langkah keenam, bimbinglah peserta didik untuk menyimpulkan dan mengkomunikasikan seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran tadi. Arahkan siswa untuk mencapai equilibrasi yang baru, sehingga pemahaman konsep yang dimiliki oleh mereka kembali menjadi mantap.

Terakhir, Langkah ketujuh. Lakukan evaluasi, agar diketahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah kita dapatkan.

Akhirnya, Pak Mukidar menjadi malu sendiri. “Oh, ternyata benar saya ini belumlah menjadi guru yang profesional!” seru Pak Mukidar sambil mengusap-usap jidatnya yang kian melebar.