Nayla, Kacamatamu minus berapa?

kacamata"Aduh, Nayla koq kacamatanya ga dipake, apa tulisan bapak di papan tulis terlihat?" Sempat terlintas untuk bertanya seperti itu ketika Nayla melepas kacamatanya saat pembelajaran berlangsung. Ah, mungkin minus matanya Nayla tidak terlalu besar. Atau pernah juga bertanya, “Eka, minus berapa, koq sekarang pake kacamata?”.

Yup, minus berapa, minus atau plus, sering terlintas dipikiran kita ketika melihat ada orang yang berkacamata. Lalu, minus/plus apa yang membedakan? Besaran minus/plus bagaimana cara menentukannya? Tau gak sih? Ah itukan hasil pemeriksaan dokter atau penjual kacamata pak! Iya sih, tapi gak ada salahnya juga kan kalian tau cara menentukan plus/minus-nya berapa.

Dasarnya, kacamata negatif digunakan oleh penderita miopi (rabun jauh) agar dapat membaca pada jarak normal dan melihat benda yang jauh. Sementara kacamata positif dipakai penderita hipermetropi (rabun dekat) agar dapat membaca pada jarak normal.

1. Kacamata negatif

Mata normal memiliki titik jauh [punctum remotum] PR=~ atau tak terhingga, sementara pada penderita miopi titik jauh PR≠~ atau terhingga.

[caption id="attachment_248" align="aligncenter" width="660"]Pembentukan Bayangan Pada Penderita Miopi (Rabun Jauh) Pembentukan Bayangan Pada Penderita Miopi (Rabun Jauh)[/caption]

Ukuran [Kekuatan] lensa kacamata negatif dapat ditentukan dengan persamaan berikut:

minus

f           = jarak fokus lensa (meter)

P          = kekuatan kacamata (dioptri)

PRo     = Punctum Remotum o = Titik jauh penglihatan penderita miopi (meter)

Contoh:

Seorang penderita miopi mempunyai titik jauh 125 cm ingin melihat benda yang sangat jauh. Ukuran lensa kaca mata yang dibutuhkan sebesar…

Jawab: dengan menggunakan persamaan di atas, maka:

minus2

Maka, jika seseorang mengenakan kacamata dengan kekuatan -2 dioptri, bisa diketahui bahwa dia hanya bisa melihat dengan jelas suatu benda/tulisan paling jauh:

minus3

2. Kacamata positif

Mata normal memiliki titik dekat [punctum proximum] PR= 25 cm, sementara pada penderita miopi titik jauh PR≠ 25 cm.

[caption id="attachment_249" align="aligncenter" width="660"]Pembentukan Bayangan Pada Pederita Hipermetropi (Rabun Dekat) Pembentukan Bayangan Pada Pederita Hipermetropi (Rabun Dekat)[/caption]

Ukuran [Kekuatan] lensa kacamata positif dapat ditentukan dengan persamaan berikut:

plus

f           = jarak fokus lensa (meter)

P          = kekuatan kacamata (dioptri)

PPo      = Punctum Proximum o = Titik jauh penglihatan penderita hipermetropi (meter)

Contoh:

Seorang penderita rabun dekat, dapat membaca dengan jelas pada jarak baca 40 cm. Ukuran lensa kaca mata yang dibutuhkan sebesar…

Jawab: dengan menggunakan persamaan di atas, maka:

plus2

Nah, sudah jelas kan? Tapi yang pasti, bersyukurlah kalian yang masih memiliki mata normal.

Komentar