Mana Asam Mana Basa?

Page_1

Aits, awas air yang di gelas beker itu jangan diminum ya, itu salah satunya  soda api! reflek saya ketika siswa mencium cairan yang digunakan untuk ujian praktik. Setengah bercanda sih, tapi serius juga. Jika diminum bisa-bisa lambung rusak.

Meski untuk memudahkan penjelasan ciri asam dikatakan berasa asam dan basa berasa pahit, tapi itu bukan cara mengindikasi yang baik, karena tidak semua asam-basa aman untuk kontak dengan tubuh. Jika asam lemon aman bagi sebagian orang, tidak demikian dengan asam sulfat (H2SO4). Jika soda kue tak berbahaya jika dijilat sedikit, itu tak berlaku untuk soda api (NaOH).

Lah dari tadi koq ngoceh asam-basa, terus asam-basa itu apaan?. Asam-basa adalah sifat dari suatu larutan, nah larutan ya....., secara kimia keduanya bertentangan.

sifat khusus asam:

  • mempunyai rasa asam

  • mengubah kertas lakmus biru menjadi merah

  • dalam air menghasilkan ion H+

  • bersifat korosif


contoh bahan yang mengandung asam: sayuran hijau, jeruk, kentang, strawberi, bawang putih

sementara sifat khusus basa:

  • mempunyai rasa pahit dan licin

  • mengubah kertas lakmus merah menjadi biru

  • dalam air menghasilkan ion hidroksil OH-

  • bersifat kaustik


contoh bahan yang mengandung basa: kuning telur, daging, roti, mie, udang, sabun

lakmussecara teori, tingkat keasaman bahan berada pada rentang derajat keasaman [pH] 1 sampai dengan 14. Jika asam berada dalam kisaran pH<7, maka basa berada pada kisaran pH>7. Dan pH=7 berarti netral. Sekali lagi, asam dan basa memang bertentangan, tapi jika disatukan justru akan terjadi reaksi penetralan [netralisasi].


Untuk mendeteksi asam-basa dapat menggunakan:

  • indikator alami : kunyit, bunga sepatu, kulit manggis

  • indikator buatan : kertas lakmus, pH stik, indikator PP, atau pun pH meter digital


lakmus 2


 

Komentar