Saya yakin gak ada deh yang tak kenal tape atau peuyeum dalam bahasa sundanya. suka gak? jujur sih ane suka banget. nah, bicara tentang tape, berarti bicara juga tentang tempe. Lho? lah iya lah, kan masih saudaraan, masih sama-sama produk makanan yang "dibusukkan" dengan sengaja. Baik tape, tempe, maupun yoghurt merupakan makanan hasil fermentasi. Tape dan tempe hasil fermentasi oleh jamur, sementara yoghurt kerjaannya bakteri laktat.
Nah, proses fermentasi merupakan bioteknologi konvensional alias tradisional. Meski demikian, bukan berarti hasilnya minim manfaat lho. Berikut sedikit diantara manfaat bioteknologi konvensional:
- Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman
- Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat dibuat Nata de coco
- Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan
- Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi konvensional tidak banyak membutuhkan biaya
Contoh-contoh produk bioteknologi konvensional
No | Produk | Enzim | Bahan | Mikroorganisme |
1. | Tempe | Protease | Kedelai | Rhizopus oligosporus |
2. | Kecap | Protease | Kedelai | Aspergilus wentii |
3 | Tauco | Protease | Kedelai | Aspergilus oryzae |
4. | Keju | Lipase | Susu | Lactobacillus vulgaris |
5. | Mentega | Lipase | Susu | Streptococcus lactis |
6. | Yoghurt | Laktase | Susu | Streptococcus thermophilus |
7. | Oncom | Protease | Bungkil kacang | Monilllia sitophilia |
8. | Tape | Glukose | Ketela pohon/ | Saccharomyces cerevisceae |
9. | Bir | Glukose | beras ketan, Sari buah | Saccharomyces ellipsoida |
10 | Asinan | Laktase | Kubis | Lactobacillum plantarum |
Komentar
Posting Komentar